Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia ( Perjalanan Bangsa Belanda ke Indonesia, Terbentuknya VOC, Berakhirnya Masa Penjajahan Belanda di Indonesia)
Tugas Sejarah kawan!!!!
Kedatangan Bangsa Belanda ke Indonesia
Kolonialisme negara-negara barat
masuk ke Indonesia sejak abad ke-16, yang dipelopori oleh Portugis dengan cara
monopoli perdagangan rempah-rempah dan ditandai dengan jatuhnya Malaka ke
tangan Portugis tahun 1511. Kedatangan Portugis yang membawa keberhasilan itu
diikuti bangsa-bangsa lain diantaranya Belanda.
Belanda datang
ke Indonesia dengan tujuan utama untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di
nusantara, yang pada waktu itu dikuasai oleh pedagang-pedagang
Islam.Rempah-rempah pada waktu itu merupakan barang perdagangan yang sangat
penting di Eropa dan memberi keuntungan yang sangat besar bagi para pedagang di
Eropa.
Kedatangan
Belanda ke Indonesia, tidak terlepas dari pengaruh upaya untuk mendapatkan
“gold, gospeld dan glory” yang menjadi ciri khas dari praktek imperialisme
kuno, dimana penguasaan wilayah lain sebagai tujuan untuk mendapatkan kekayaan
dalam bentuk emas, mendapatkan kejayaan karena menguasai daerah lain, dan
penyebaran agama nasrani sebagaimana permintaan gereja.
A. Perjalanan Bangsa Belanda ke Indonesia
Pada bulan April 1595, Cornelis de Houtman dan de Keyzer
memimpin pelayaran menuju Nusantara dengan 4 buah kapal. Pelayaran tersebut
menempuh rute Belanda - Pantai Barat Afrika - Tanjung Harapan - Samudra Hindia
- Selat Sunda - Banten. Selama dalam pelayaran, mereka selalu berusaha menjauhi
jalan pelayaran Portugis sehingga pelayaran tidak singgah di India dan Malaka
yang sudah dahulu diduduki Portugis. Pada bulan Juni 1596, pelayaran Houtman
tiba di Banten.
Pada mulanya, kedatangan Belanda mendapat sambutan hangat
dari masyarakat Banten. Kedatangan Belanda diharapkan dapat memajukan
perdagangan dan dapat membantu usaha Banten menyerang Palembang. Akan tetapi,
kemudian timbul ketegangan antara masyarakat Banten dengan Cornelis de Houtman.
Hal itu disebabkan oleh sikap de Houtman hanya mau membeli rempah-rempah jika
musim panen tiba. Akibatnya, beliau diusir dari Banten dengan mendapat sedikit
rempahh-rempah.Meskipun demikian, de Houtman disambut dengan gegap gempita oleh
masyarakat Belanda. Beliau dianggap sebagai pelopor pelayaran menemukan jalan
laut ke Indonesia.
Pada tanggal 20 November 1598, rombongan baru dari Belanda
dipimpin oleh Jacob van Neck dan Van Waerwyck dengan 8 buah kapal
tiba di Banten. Pada saat itu, hubungan Banten dengan Portugis sedang memburuk
sehingga kedatangan Belanda diterima baik. Karena sikap van Neck yang sangat
hati-hati dan pandai mengambil hati para petinggi Banten, tiga buah kapalnya
penuh dengan muatan dan dikirim kembali ke negeri Belanda. Lima buah kapal yang
lain menuju ke Maluku. Di Maluku, Belanda juga diterima dengan baik oleh rakyat
Maluku karena dianggap sebagai musuh Portugis yang juga sedang bermusuhan
dengan rakyat Maluku.
B. Terbentuknya
VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie)
Keberhasilan ekspedisi Belanda melakukan perdagangan
rempah-rempah mendorong pengusaha-pengusaha Belanda yang lain untuk berdagang
di Indonesia. Akibatnya, terjadilah persaingan di antara pedagang-pedagang
Belanda sendiri. Di samping itu, mereka harus menghadapi persaingan dengan
Portugis, Spanyol dan juga Inggris.
Atas prakarsa dari dua tokoh Belanda, yaitu Pangeran
Maurits dan Johan van Olden Barnevelt, pada tahun 1602 kongsi-kongsi
dagang Belanda bersatu padu menjadi kongsi dagang yang lebih besar dan diberi
nama VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) atau Persekutuan
Maskapai Perdagangan Hindia Timur. Pengurus pusar VOC terdiri dari 17
orang. Pada tahun 1602, VOC membuka kantor pertamanya di Banten yang dikepalai
oleh Francois Wittert. Adapun tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai
berikut.
1.
Menghindari persaingan tidak sehat
di antara sesama pedagang Belanda sehingga keuntungan maksimal dapat diperoleh.
2.
Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi
persaingan dengan bangsa-bangsa Eropa lainnya maupun dalam bangsa-bangsa Asia.
3.
Membantu dana pemerintah Belanda
yang sedang berujung menghadapi Spanyol yang masih menduduki Belanda.
4.
Berusaha menguasai baik pelabuhan
penting serta kerajaan-kerajaan di wilayah Indonesia.
Agar
dapat melaksanakan tugasnya dengan leluasa, VOC diberi hak-hak istimewa oleh
pemerintah Belanda, yang dikenal dengan Hak Octroi meliputi hal-hal
berikut ini :
1.
Monopoli perdagangan.
2.
Mencetak uang dan mengedarkan uang.
3.
Mengangkat dan memberhentikan pejabat.
4.
Mengadakan perjanjian dengan
raja-raja lokal.
5.
Memiliki tentara untuk mempertahankan diri.
6.
Mendirikan benteng dan pusat pertahanan.
7.
Menyatakan perang dan damai.
8.
Mengangkat dan memberhentikan
penguasa-penguasa setempat.
Monopoli perdagangan VOC dilakukan dengan cara kekerasan
terhadap penduduk yang berasal dari daerah penghasil rempah-rempah di
Indonesia. Selain itu, mereka juga melarang dan mengancam orang-orang bukan
Belanda apabila ingin berdagang dengan para penduduk lokal dari daerah
penghasil rempah-rempah.Misalnya saja saat para penduduk Banda mencoba menjual
biji pala kepada Inggris, Belanda menyerang dan membunuh semua penduduk Banda
tersebut.Akhirnya, Belanda memutuskan untuk mengisi daerah Banda dengan
budak-budak dan pekerja-pekerja lain untuk menghasilkan biji pala.Karena ulah
VOC tersebut, mereka harus menghadapi masalah politik dan berperang terhadap
para pemimpin di daerah Banten dan Mataram.
Pada tahun 1799 VOC resmi
dibubarkan, dan hutang serta kekayaannya diambil alih pemerintah Kerajaan
Belanda.
Kemunduran dan kebangkrutan VOC terjadi sejak awal abad
ke-18 yang disebabkan oleh hal-hal seperti berikut.
1.
Banyak korupsi yang dilakukan oleh
pengawas-pengawas VOC.
2.
Anggaran pegawai terlalu besar
sebagai akibat semakin luasnya wilayah kekuasaan VOC.
3.
Biaya perang untuk memadamkan
perlawanan rakyat sangat besar.
4.
Persaingan dengan kongsi dagang
bangsa lain, seperti kongsi dagang Portugis (Compagnie des Indies) dan
kongsi dagang Inggris (East Indian Trading Company).
5.
Hutan VOC yang sangat besar.
6.
Pemberian deviden kepada para
pemegang saham walaupun usahanya mengalami kemunduran.
7.
Berkembangnya paham liberalisme
sehingga monopoli perdagangan yang diterapkan VOC tidak sesuai lagi untuk
diteruskan.
8.
Pendudukan Prancis terhadap negeri
Belanda pada tahun 1795. Prancis memiliki musuh utama Inggris yang berada di
India dan meluaskan jajahannya ke Asia Tenggara. Badan seperti VOC tidak dapat
diharpakan terlalu banyak dalam menghadapi Inggris sehingga VOC harus
dibubarkan.
Pada tahun 1795 dibentuk panita pembubaran VOC. Pada tahun
itu pula hak-hak istimewa VOC (octroi) dihapuskan. VOC dibubarkan pada
tanggal 31 Desember 1799 dengan saldo kerugian sebesar 134,7 juta gulden.
Selanjutnya, semua hutang dan kekayaan VOC diambil alih oleh pemerintah
Kerajaan Belanda.
C. Pemerintahan Hindia Belanda
Kaisar Perancis yaitu Napoleon Bonaparte mengangkat Louis
Bonaperte sebagai kaisar Belanda.Kemudian setelah diangkat menjadi Raja, Louis
Bonaparte menunjuk Herman Willem Daendels sebagai gubernur jenderal bagi
Indonesia.Tugasnya adalah untuk mengatur pemerintahan Indonesia, melakukan
pertahanan dari serangan pasukan Inggris terhadap pulau Jawa, serta mengatur
masalah keuangan.Namun, di bawah pemerintahannya Daendels telah melanggar
undang-undang dengan menjual tanah milik Negara kepada orang-orang
partikelir.Oleh karena itu, atas perintah Napoleon Daendels ditarik dari
jabatannya.Namun sebelum Daendels ditarik, selama masa pemerintahannya Daendels
telah banyak merugikan rakyat Indonesia serta menyengsarakan rakyat.Dia
melakukan eksploitasi baik kekayaan alam maupun tenaga kerja Indonesia.
Kedudukan gubernur jenderal Indonesia telah mengalami
pergantian beberapa kali. Setelah Daendels maka gubernur jendral Janssens
giliran berkuasa dan saat Indonesia memasuki pemerintahan Van Den Bosch di mana
sistem tanam paksa pun dijalankan yang menimbulkan kemiskinan, dan kelaparan
rakyat Indonesia. Di pihak lain, Belanda mendapatkan banyak keuntungan dalam
bidang keuangan akibat sistem tanam paksa tersebut.
Saat sistem tanam paksa dihapuskan maka muncullah politik
pintu terbuka di mana penanaman modal asing diperbolehkan.Meskipun tanam paksa
sudah dihapuskan, nyatanya politik pintu terbuka tetap menimbulkan penderitaan
bagi rakyat Indonesia. Hal ini memicu perlawanan dari rakyat Indonesia di berbagai
daerah seperti perang Diponegoro, perang Bali, perang Paderi, perang Banjar,
perang Aceh, Gerakan Protes Petani, dan sebagainya. Saat semakin banyak rakyat
yang melawan Belanda maka penjajahan Belanda di Indonesia mulai menandakan
akhirnya.
Berakhirnya
Masa Penjajahan Hindia Belanda di Indonesia
Penjajahan Belanda terhadap Indonesia benar-benar berakhir
saat Pemerintah Jepang melakukan penyerangan.Tanggal 27 Februari 1942 tentara
Jepang berhasil mengalahkan armada gabungan dari Negara Amerika, Inggris,
Belanda, dan Australia.Kemudian, di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi
Imamura, tentara Jepang mulai menginjakkan kaki ke Pulau Jawa. Di sana Letnan
Jenderal Hitoshi Imamura mengancam akan menyerang Belanda apabila tidak segera
menyerah. Pada akhirnya setelah mengalami kekalahan terus menerus dari pihak
Jepang, Tjarda van Starkenborgh Stachouwer sebagai Jenderal Hindia Belanda
menyerah dan dan ditangkap.Hal ini menjadi tanda dimulainya masa penjajahan jepang di indonesia sekaligus berakhirnya sejarah
penjajahan Belanda di Indonesia.
Comments
Post a Comment